Friday, May 3, 2019

KONSERVASI ARSITEKTUR : KEBUN RAYA BOGOR PART 2


BAB III
GAMBARAN KAWASAN DAN KONSERVASI

3.1 Eksisting
Lokasi Kebun Raya Bogor
Kebun raya bogor yang berlokasi di Jl. Ir. Haji Djuanda No.13, Paledang, Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat 16122.
Gambar 3.1 : Lokasi Kebun Raya Bogor
Sumber : google maps






Kebun Raya Bogor tidak hanya sebagai bentuk kekayaan alami milik bangsa tetapi juga merupakan salah satu bentuk warisan budaya bangsa yang perlu untuk dipelajari, dilestarikan, dan dibanggakan, serta memiliki nilai budaya dan estetika yang tinggi hingga saat ini. Kebun Raya Bogor merupakan miniatur dari keanekaragaman Indonesia.


Image result for kebun raya bogor
Gambar 3.1 Kebun Raya Bogor Bagian Dalam
Sumber : http://www.liburananak.com/id/kids-holiday-spots/9-gardens/126/kebun-raya-bogor-with-kids

Pada landskap dan Arsitektur Kawasan Kebun Raya Bogor, bangunan pekantoran yang berada di blok deket pintu utama memiliki gaya arsitektur barat yang di tropiskan (tropis indice) dan struktural kolonial karena daerah Indonesia adalah daerah tropis. Bangunan yang seperti ini biasanya dindingnya berwarna putih atau kuning muda seperti bangunan perkantoran-perkantoran perkebunan (bangunan kuno). Bangunannya besar dan tinggi serta dindingnya sangat tebal. Pada bagian atapnya terdapat cerobong asap, di daerah asalnya cerobong asap ini berfungsi sebagai tempat pengeluaran asap dari tungku penghangat ruangan pada saat musim dingin, namun di daerah tropis cerobong asap ini tidak begitu berguna karena di Indonesia hanya memiliki dua musim yaitu panas dan dingin. Untuk sudut-sudut atap lebih tajamnya dari gaya asalnya merupakan adaptasi daerah tropis agar air hujan yang di atap mudah turun. Taman-taman yang bergaya arsitektur inggris memiliki keunikan tersendiri seperti tanaman yang ditanam biasanya berupa rumput dan pohon-pohon tinggi seperti pisang kipas serta penataan tanamanyang berbelok-belok. Tujuannya dari penataan tersebut agar memberi kesan luas pada tanaman dan sebagai jalur sirkulasi udara.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZKBdbN84FvPB0R4u7n0CNQ80ORT8EIm_s4CRCa1yZSCkTWdAoUBxrJTKna0v42gVIVCKFKiwX827M4B1giJEyJz6g2khXxhyphenhyphen6yBhRblOctbJvEKi1SBQPEMbwWLprJ56KbWlbd24oOKKt/s320/Peta+Wista+di+Kebun+Raya+Bogor+-+Map.jpg

Tampak bangunan dapat dilihat secara vertical maupun horizontal, dimana pembagiannya masing-masing tapak berbeda.untuk tampak bangunan yang dilihat secara vertical meliputi tiga bagian, antara lain: kaki,badan, dan kepala. Pada batas bagian antara badan dengan kepala biasanya terdapat hiasan tertentu dengan ukuran yang sederhana. Sedangkan untuk tampak bangunan secara horizontal juga dibagi menjadi tiga, yaitu bagian tengah, sayap kiri, dan sayap kanan. Hal ini dipengaruhi oleh axis yaitu menghubungkan titik satu dengan titik lainnya, simetris, dan ciri bangunan klasik. Bangunan-bangunan di daerah dingin biasanya catnya berwarna gelap yang bertujuan untuk menyerap panas sehingga suhu didalam bangunan terasa lebih hangat. Pada arsitektur Yunani terdapat kolom diantaranya dorik, ionik, dan terotion. Arsitektur Romawi biasanya dicirikan dengan adanya lengkungan setengah lingkaran.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRnqM3iHIJi_EMlYX5epvT-UL1KB-qrMSwlvYo0irb1ubZ2py2EIgtm75U1CPMSwkSS3a2R2bRoA350KsLsIwOC_lvdWkfY-LhOgb1DsjqUB5xkVerjw-Fe3GdJVPjclxbeXau4DhDEIfs/s320/20140731KRB-Padat-Pengunjung-300714-Jaf-2.jpg
Gambar 3.2 Istana Bogor
https://megapolitan.antaranews.com


Berdasarkan bentuk bangunannya, Istana Bogor memiliki gaya eklektik (gaya bangunan setelah zaman klasik) yang merupakan penggabungan dari berbagai macam kebudayaan, yaitu Yunani, Renaissan, dan Romawi. Gaya Yunani dicirikan dengan adanya pilar-pilar tiang yang membentuk ionic (pilar atas berbentuk seperti tanduk), Doric (pilarnya polos), atau corentian (pilar atas berbentuk bunga), dan banyaknya patung. Gaya Renaissan dicirikan dengan bentuk bangunan yang simetris dan tripartis, yaitu memiliki sisi kanan,sisi kiri, dan sisi tengah serta dengan struktur monumental,mewah, dan diikuti dengan dengan elemen utama air (kolam) dan tanaman (kelompok tanaman). Selain itu terdapat pula tiga bagian bangunan,yaitu tangga, badan rumah dan atap. Adapun gaya Romawi dicirikan dengan adanya bentuk kubah pada bagian atas bangunan. Penataan tanaman hijau disekitar bangunan Istana Bogor sudah cukup baik. Hal ini dapat terlihat dari berbagai kombinasi tanaman bunga, palem, teh, rumput, elemen air, dan juga berbagai pohon besar lainnya yang disesuaikan dengan gaya-gaya klasik yang simetrik. Namun untuk tanaman air perawatannya belum cukup maksimal Bangunan istana Bogor berarsitektur Yunani, dimana bangunannya itu simetris dan adanya sumbu yang membagi dua, contohnya pada segitiga bagian atasnya.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZtwpZtWOCUwzkeAFkpr3G8M8mBd8O-FeGICJsKAsjKPnZS1J8A-9H3bkYmVsD60siWXx4NGeeO_oHYCz-7qo5Qjxe5Xhb0jdDpDWOX_8IEDw9eJCMbWQADYB-dxJqYOuDSMoD2AOJ9Njs/s320/maxresdefault.jpg
Gambar 3.3 Tugu Kebun Raya Bogor
Sumber : https://kumparan.com

Jembatan ini disebut juga sebagai jembatan gantung, dengan tekstur bangunan yang unik. Jembatan ini sudah sangat tua, setiap melewatinya dibatasi sampai 10 orang demi kenyamanan dan keselamatan pengunjung. Jembatan ini merupakan aliran dari sungai kali ciliwung.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilNBDEIJT80KoRvfRInb_UbV1sHJEXB31JzwUVYdZhauZfJRDpUzXj7YJsYtGTpdiDcartqIEP9YBxEapldoKpxSHlz9ALGi9DsAazjg9AJNkkLNfY52tnA8sUWcqux8wFFg2VBs5-v7XF/s320/Spot-Menarik-ke-Kebun-Raya-Bogor.jpg
Gambar 3.4 Jembatan Gantung
Sumben : Wisatapuncak.net

Taman Astrid dibangun untuk memperingati kunjungan Putri Astrid dan Pangeran Leopold dari Belgia pada tahun 1929. Jalan Astrid terbagi menjadi dua jalur yang dibatasi oleh bunga tasbih yang berwarna merah dan kuning dengan daun berwarna cokelat kehitaman yang melambangkan warna bendera negara Belgia. Pola yang ditunjukkan ketika pengunjung memasuki jalan Astrid ialah harmonis, geometrik dan simetris tetapi tak kaku dan tak tertutup. Elemen utamanya yakni air (kolam dengan air macurnya) dan kelompok tanaman, dengan repetisi hijau daun dan warna bunga tasbih yang semakin memperkaya penglihatan. Selain meneduhi kedua tepi jalan, pohon damar juga sangat tepat difungsikan di taman Astrid karena pengunjung yang datang sering piknik berada di bawan pohon tersebut. Di Taman Astrid sangat terasa taman inggrisnya, di mana padang rumput yang luas dan kolam yang ada semakin membuat pengunjung merasakan keindahan dan kenyamanan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAH1bf2HvWeqYHbzCJ6DBXK2X2zeAgK_qREsAymnJpbbx_nigslLaIcDjmeXqiMr8nrCZsKyMZVZ0cq3-pU66P7jqY7r93XzfNzz-Vk56A0PCEYnb4sIaZyw4Zpyo-yIAZqO7I5L5yevgx/s320/download.jpg
Gambar 3.5 Taman Astrid
Sumber : Google Pictures
 Presevasi yakni perlindungan untuk lanskap yang paling sensitif dan kritis. Lalu lintas pedestrian yang bergerak pada bidang dasar sensitif terhadap tekstur permukaan yang akan menentukan jenis lalu lintas dan kecepatannya. Tekstur tertentu tidak saja akan menentukan jenis kelas penggunaannya tetapi juga mempunyai daya tarik. Ragam tekstur seperti kerikil, kerakal, koral merupakan barefoot pada jalur reflexology. Lantai pada jalur pejalan kaki di Kebun Raya Bogor ada yang terbuat dari batu gico, batu putih, maupun perkerasan yang berwarna merah.











BAB IV
KESIMPULAN DAN USULAN

4.1       Kesimpulan

Adanya cagar alam merupakan bentuk upaya konservasi dari kawasan ini dari mulai pelestarian, pengembangan dan zonasi karena kebn raya memiliki peran penting untuk melindungi tanaman langka dan meminimalisir dampak pemanasan global, di cagar alam ini masyarakat sekitar juga memanfaatkannya sebagai penunjang ekonomi dengan berjualan souvenir yang dimana selain cagar alam tempat ini dijadikan objek wisata dari kunjungan bangunan bersejarah maupun belajar menengenai tanaman. 
4.2       Usulan
Menurunnya keanekaragaman hayati menyebabkan semakin sedikit pula manfaat yang dapat diperoleh manusia. Penurunan keanekaragaman hayati dapat dicegah dengan cara melakukan pelestarian (konservasi) keanekaragaman hayati.
Perlu digalakan aktifitas  yang bertujuan meningkatkan dan melesatarikan keanekaragaman hayati, antara lain, penghijauan, permbuatan taman kota, pemuliaan, serta pembiakan in situ dan ex situ.

1.      Penghijauan
Penghijauan dilakukan dengan cara menanam berbagi henus tanaman di berbagai tempat yang telah direncanakan, dapat dihalaman sekitar rumah, hutan-hutan yang gundul akibat penebangan liar, dan tempat lain yang diduga terhindar dari bencana jika ditanami tumbuhan. Kegiatan penghijauan tidak hanya menanam, tetapi yang lebih penting adalah merawat tanaman yang ditanam.

2.      Pembuatan Taman Kota
Pembuatan taman kota akan mendatangkan manfaat, antara lain meningkatkan kandungan oksigen, menurunkan suhu lingkungan, menurunkan efek pencemaran udara yang berasal dari  kendaraan bermotor, memberi keindahan, dan meningkatkan keanekaragaman hayati.

3.      Pemuliaan
Pemuliaan adalah usaha membuat varietas unggul, tetapi bukan berarti menghilangkan varietas tidak unggul. Pemuliaan dapat dilakukan dengan perkawinan silang yang akan menghasilkan varian baru. Oleh karena itu, pemuliaan hewan maupun tumbuhan dapat meningkatkan keanekaragaman gen dan keanekaragaman jenis.

Pembiakan In Situ dan Ex Situ
Ada dua cara pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia, yaitu pelestarian In situ dan Ex situ.
a.       Pelesatarian in situ, yaitu suatu upaya pelestarian sumber daya alam hayati di habitat atau tempat aslinya. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan karakteristik tumbuhan atau hewan tertentu sangat membahayakan kelestariannya apabila dipindahkan ke tempat lainnya.
b.      Pelestarian ex situ, yaitu suatu upaya pelestarian yang dilakukan dengan memidahkan ke tempat lain yang lebih cocok bagi perkembangan kehidupanya