Analogi Arsitektur
Para ahli teori arsitektur seringkali
mendasarkan diri pada analogi-analogi dalam menganjurkan cara-cara khusus untuk
memandang arsitektur. Analogi-analogi digunakan memberikan jalan untuk mengatur
tugas-tugas desain dalam tatanan hirarki, sehingga arsitek dapat mengetahui
hal-hal mana yang harus dipikirkan dan hal-hal mana yang dapat dibiarkan pada
tahap berikutnya dalam proses perancangan. Ada
Ada 8 Analogi dalam Arsitektur yaitu
1. Analogi Matematis
2. Analogi Biologis
3. Analogi Bahasa
4. Analogi Romantik
5. Analogi Dramaturgi
6. Analogi Pemecahan Masalah
7. Analogi Mekanik
8. Analogi Adhocis
Salah tiga analogi tersebut yaitu
1. Analogi Dramaturgi
Adalah analogi yang lingkungan buatan dapt dianggap sebagai
sebuah pentas panggung. Manusia memainkan peran dan bangunan-bangunan merupakan
panggung dan perlengkapn yang menunjang pentas. Arsitek dapat menyebabkan orang
bergerak ke suatu arah atau dari arah lain dengan memberikan petunjuk-petunjuk
visual. Dalam analogi dramenturgi arsitek
bertindak seperti dalang yang mengatur aksi dan menunjangnya. Tokoh yang
mengemukakan analogi ini adalah Ervan
Goffman.
Contoh Bangunan :
Eiffel Tower, Paris, Stephen
Sauvestre
Pada bangunan Eiffel tower arsitek Stephen Sauvestre mengutarakan konsep design nya menggunakan analogi dramaturgi dimana ada menggambarkan sesosok wanita feminim yang elegan. Menara Eiffel seakan merepresentasikan bagaimana seorang wanita anggun berdiri, bagaimana bentuk tubuhnya yang elegan.
2. Analogi Mekanik
Adalah analogi yang dimana bangunan seperti hasilnya sebuah mesin seharusnya hanya menyatakan apa
sesungguhnya bangunan tersebut dan apa fungsi didalamnya. Bangunan harusnya
tidak menyembunyikan fakta-fakta ini dengan hiasan hiasan yang tak relevan
dalam bentuk gaya-gaya sebuah bangunan modern harus apa adanya, transparan, dan
bersih dari kebohongan-kebohongan atau hal-hal yang tidak prinsipil, untuk
menyesuaikan dengan dunia mekanisasi dan transportasi cepat saat ini. Dengan
hanya menyatakan apakah meralat dan apakah yang dilakukan, maka keindahan akan
dating dengan sendirinya. Tokoh yang mengemukakan analogi ini adalah Le Corbusier.
Contoh bangunan :
Chapelle notre dame du
haut, Rome , Lecorbursier
Sangat aneh melihat gereja ini dari luar, apalagi melihat kotak tidak beraturan pada fasadnya. Pembagian ruang juga tidak memperhatikan grid, sedangkan lantai tidak rata permukaannya. Ternyata bentuk luar bangunan berpengaruh pada interior yang luar biasa.
Bayangan dan cahaya yang masuk membentuk ‘cinematic
architecture’. Tahu penampakan aurora? Begitulah sedikit gambaran versi cahaya
berwarnanya. Lantai tidak rata nyatanya menyesuaikan dengan kontur tanah.
Sebuah mahakarya arsitektur.
Ide-ide yang menjadi ciri khas Le Corbusier terletak pada
hubungan interior dan eksterior bangunan. Eksterior bangunan tidak hanya
berdiri sendiri yang hanya mencerminkan tampak luarnya saja, tetapi berpengaruh
pada interiornya dan sebaliknya.
3. Analogi Linguistik
atau Bahasa
Adalah analogi yang
dimana menganut pandangan bahwa bangunan adalah sarana penyampaian informasi
kepada para pengamat :
1.
Model
sintaksis ( data bahasa )
2.
Arsitektur
dianggap terdapat unsure-unsur ( kata-kata ) yang didata menurut aturan
tertentu, yang memungkinkan masyarakatdalam suatu kebudayaan tertentu, cepat
memahami dan menafsirkan apa yang disampaiakn oleh banguna tersebut.
3.
Model
semiotic Semiotic merupakan bagian dari ilmu bahasa yang mempelajari arti-arti
kata dan hubungan antara tanda-tanda atau simbol-simbol yang menyertainya.
4.
Model
expresionis Bangunan dianggap sebagai suatu wahana yang digunakan arsitek untuk
mengungkapkan sikapnya terhadap proyek bangunan tersebut. Ekapresi bangunan dapat
mengungkapkan keadaan, lokasi, konstruksi, pemakai, perbedaan fungsi, dll.
Tokoh yang mengemukakan
analogi ini yakin Plato dan Aristoteles
Contoh bangunan :
Evelyn Grace Academy,
London, Zaha Hadid
Dirancang untuk 1200 murid, Evelyn Grace Akademi mempertahankan prinsip pendidikan yang lebih kecil yaitu "sekolah-dalam-sekolah," dengan Sekolah Evelyn dan Grace menengah masing-masing menempatkan 270 murid, dan Evelyn dan Sekolah Grace Menengah Atas menempatkan 330 siswa per sekolah. Masing-masing empat sekolah yang lebih kecil yang terkandung dalam ruang yang sangat fungsional yang memberikan identitas yang berbeda baik secara internal maupun eksternal. tidak hanya memperluas keragaman pendidikan dari bagian aktif dan sejarah kota London, tetapi juga memperbesar dibangunnya lingkungan binaan di area perumahan.Academy ini menyajikan dirinya sebagai tambahan terbuka, transparan dan ramah ke proses regenerasi masyarakat lokal perkotaan.Lokasi strategis dari tapak dalam dua arteri perumahan utama secara alami meminjamkan dibangunnya bentuk untuk menjadi formasi yang koheren. Karena berada pada 2 arteri jalan perumahan utama maka sekolah ini di desain agar identitasnya dapat dilihat dari kedua zona. Sehingga bangunan ini mempunyai 2 tampak depan
Sumber :
https://kumparan.com/anang-syaifulloh/menjadi-legenda-arsitektur-dunia-ala-le-corbusier
https://dokumen.tips/documents/4-analogi-dalam-arsitektur.html
https://rayhanf97.wordpress.com/2017/05/04/teori-arsitektur/
https://en.wikipedia.org/wiki/Eiffel_Tower
No comments:
Post a Comment