Pernah berfikir dulu bahwa suatu saat nanti mimpi-mimpi indah itu akan
benar-benar menjadi nyata, saat waktunya tiba sekarang memang semua
sudah menjadi nyata tetapi semua memang tidak seindah mimpi, pernah
ingat kisah ku dulu
yang sangat merindukan seseorang gadis impian itulah yang dimaksud,
mungkin semua itu memang salah ku, tidak pernah berani mengunkapkan isi
hati ini selama puluhan tahun lamannya.
Hal yang paling aku sesalkan adalah tidak ada kesempatan lagi meski
hanya terakhir kali, walau sekedar mengungkapkan perasaan bahwa aku
memang benar-benar menyayanginnya sejak kami berusia belasan tahun.
Kini aku tumbuh dewasa menjadi laki-laki mandiri dan memiliki beberapa
target hidup yang harus segera dicapai, semua rasanya tidak lengkap
karena perasaan ini hanya sampai pada sebuah sms yang tidak pernah
terkirim dan sepenggal kisah yang aku tulis.
Dulu jauh sebelum hari ini aku pernah menulis banyak sekali tentang
perasaan yang terpendam saat ini kepada sang puteri, web adalah teman
curhat dan menulis adalah cara terbaik ku untuk mengungkapkan semua
perasaan yang ada sedangkan tempat ku berharap adalah Alloh dengan doa
aku bisa belajar untuk mencoba mengutarakan isi hati tanpa harus
memiliki. Tidak banyak yang aku inginkan cuma satu dari apa yang aku
tulis yaitu suatu saat nanti semoga dia membaca semua tulisan ku,
tentang perasaan ini kepadanya.
Harapan itu seolah menjadi sebuah kenyataan, memang benar kisah yang ku
tulis mendapatkan respon tinggi dari pembaca ada ribuan orang yang
menyukai tulisan itu, beberapa pembaca mengungkapkan bahwa karangan
fiktif yang dibuat keren sekali. Padahal jika mereka tahu apa yang ku
tulis adalah bukan sebuah karangan tetapi itu kisah hidup nyata yang
sedang aku tulis dengan sentuhan hati antara kisah ku dan dia yang aku
idolakan.
Dari menulis aku berani mengungkapkan isi hati ini, dengan jelas, tegas
dan emosional mengungkapkan semua perasaan yang tidak berani
diungkapkan, dalam setiap tulisan itu juga ada sebuah harapan semoga
saja Sang Puteri
membaca tulisan ku, memang ini hal konyol yang pernah aku lakukan
menyimpan sebuah perasaan 11 tahun lamanya, aku menjumpai tanggal 8
Agustus sebanyak sebelas kali tanpa berhenti memikirkannya.
Yang ku ingat tentang tanggal itu adalah tanggal lahirnya, setiap
tanggal yang sama ku sempatkan untuk mengirimkan sebuah ucapan dan
ungkapan perasaan hati bahwa aku sangat amat mencintainnya,
tetapi pesan itu sengaja aku kirim ke nomor ponsel yang tidak aktif
lagi meski aku tahu tetap saja dilakukan, karena cuma nomor itu saja
yang aku punya, ku anggap 11 tahun lamanya semua pesan yang dikirim itu sudah dibaca.
Tetapi dengan begitu aku sudah bahagia bisa mengungkapkan perasaan walau
aku tahu bahwa sms itu selalu gagal. Bertahun-tahun kisah itu terus
berlalu tidak sehari pun aku berhenti memikirkan dia, sambil terus
menulis dari 1000 artikel yang ku buat sebanyak itulah aku berharap semoga saja dia mengetahui isi hati ini dengan mencari kata kunci melalui google.com "Cerita Cinta" browsing di Internet.
Karena aku seorang blogger jadi kata kunci itulah yang aku tembus,
dengan menulis aku merasa sangat lega sekali, sampai pada waktunya tiba,
memang dia tidak pernah membaca semua tulisan itu, tetapi mungkin Tuhan
melihat usaha yang aku lakukan sangat keras sampai akhirnya semua
tulisan itu dibaca oleh banyak teman SMA ku dulu, beberapa teman dekat
sang puteri juga membaca tulisan itu, akhirnya untuk pertama kalinya
pada awal tahun 2013 si teman dekat menyampaikan apa yang dia baca
kepada sang puteri.
Bahwa aku pernah menyayangi bahkan sangat amat menyayangi sang puteri.
Tetapi aku tidak tahu kalau dia sudah tahu tentang perasaan itu,
kesibukan ku kuliah dan kesibukan dia bekerja membuat kami tidak
memiliki kesempatan untuk bertemu karena aku kuliah di kota yang berbeda
sedangkan dia bekerja di kota berbeda juga. Aku tetap menulis apa yang
dirasa sambil terus berharap meski sebenarnya semua harapan itu sudah
terjawab hanya saja aku tidak mengetahuinya.
Tidak ada pernah berfikir untuk menjadikan Sang Puteri menjadi seorang
kekasih, sebab yang aku takutkan adalah saat nanti kami putus aku
terikat pada sebuah prinsip hidup, bahwa tidak akan pernah balikan ke
mantan setelah putus. Mungkin memang benar seperti apa yang diungkapkan
oleh sabahat karib ku dulu waktu Kuliah. Sang Puteri tidak akan pernah
cocok untuk menjadi seorang pacar ku, tetapi dia sangat cocok untuk
menjadi seorang Istri bagi anak-anak ku nanti.
Meski hati ini terikat dengan sebuah cinta yang besar,
aku akan berusaha mewujudkan semua mimpi itu menjadi kenyataan dengan
menjadikan diri ini pantas untuknya mencapai target dan sukses semuda
mungkin, rencana ku setelah lulus kuliah dan mencapai sukses, aku akan
datang langsung melamarnya itu janji ku dulu pada diri ini dan Alloh
saksi atas semua perkataan dan kemauan keras ku. Jika ditanya bagaimana
cara ku sukses ? aku sudah mempunyai caranya.
Diakhir kuliah aku akan melamar perkerjaan yaitu Astra Internasional
perusahaan besar bertaraf Dunia, jika lulus aku akan meminta rayon
Sumatera Selatan harapannya bisa mendatangi Sang Puteri karena waktu itu
ingat sekali dia bekerja disalah satu Perusahaan Kecil yang ada
kaitannya dengan Astra Motor, Kota dia bekerja dibawah pengawasan
Perusahaan tempat Sang Puteri Bekerja. Sebelum semua terwujud ternyata
Tuhan berkata lain.
Aku mulai dipertemukan dengan Wanita lain yang menurutku mampu menghapus
semua bayang Sang Puteri, rencana ku untuk mendaftar kerja pun menjadi
memudar, selain itu ternyata hobby ku menulis bisa menghasilkan uang,
Web yang ku buat untuk pertama kali mendapatkan sponsor dari label yang
lumayan besar untuk menunjang kehidupan ku. Jika dirata-rata gaji yang
ku terima saat itu sama seperti bekerja di perusahaan Astra
Internasional.
Niat itu menjadi urung, perlahan tapi pasti bahwa aku mulai melupakan
semua mimpi untuk melamar Sang Puteri karena aku sudah menemukan sosok
Wanita penggantinya, bahkan sanggup melupakan semua bayang tentang dia
dulu. Memang benar kisah yang terjadi kadang tidak sesuai dengan
harapan, aku berfikir Wanita pengganti Sang Puteri adalah cinta terakhir
ku. Mulai sadar entah mengapa kepada orang yang sangat aku sayang aku
tidak memiliki kekutan untuk mengutarakan isi hati termasuk kepada
Wanita satu ini.
Kondisi yang sama terjadi pada orang berbeda, kondisi yang sama
melupakan masalah lama dengan cara lama dan pada orang yang baru, baru
ku sadari bahwa aku memang belum berani mengungkapkan isi hati dan belum
sempat waktu itu Wanita yang dimaksud memilih bergaul dan mencari jodoh
dengan cara Islam menolak pacaran jika siap langsung lamar menikah ke orang tuanya.
Namun apa daya meski aku sudah melupakan Sang Puteri karena Wanita baru
ini, yang terjadi tepat pada hari itu dia tidak memiliki kemampuan
menolak baginya keputusan orang tuanya adalah keputusan dia juga meski
dia tidak bahagia, asalkan orang tuannya setuju ia akan terima pada
keputasan itu. Akhir Wanita itu memilih menikahi dan bahagia dengan
Laki-Laki lain. Sedangkan aku untuk kesekian kali belum sempat untuk
mengungkapkan perasaan ku Pada Wanita yang sangat ku sayang dan keburu
ditinggal menikah.
Kekecewaan itu mengalihkan semua dunia dan permasalahan, tidak ada satu
orang pun yang bisa mengobati kekecewaan tersebut, Mengapa Tuhan aku
lemah untuk menyatakan Cinta kepada orang yang sangat ku sayangi,
padahal bagiku mengungkapkan perasaan bukan masalah sulit sebab daftar
list orang yang pernah ku tembak sudah lumayan banyak. Tetapi rasaya aku
lemah sekali untuk kesekian kali untuk menyatakan Cinta pada orang yang
sangat disayang, dari saat itu aku tidak mau kenal lagi yang namanya
Cinta serius karena hal itu
Ingat waktu itu keadaan Finansial ku sedikit turun perlu beberapa bulan
untuk bangkit dari keterpurakan karena Down oleh masalah tersebut.
Sampai pada waktu yang tepat aku harus mencari cara untuk melupakan
Wanita tersebut, hal hasil menemukan satu cara, yaitu ada satu orang
yang bisa membuatku perlahan melupakan Wanita itu, dengan mulai
memikirkan Sang Puteri lagi, dalam hati memaksa diri untuk memikirkan
Sang Puteri Lagi.
Sering kali aku larutkan dalam sebuah lamunan, dalam hati aku berkata
"Apa kabar ya Sang Puteri sekarang" tetapi aku mulai sadar bahwa Cinta
ini tidak lagi sebesar yang dulu karena sadar bahwa aku sudah bisa
melupakannya. Aku mulai memaksa diri untuk mencintai dia yang belum
tentu mencitai ku, tetapi bagi ku itu sudah lebih dari sekedar cukup.
Entah kenapa kebiasaan menulis ku kembali lagi, berharap lagi, mulai
memikirkan lagi Sang Puteri.
Tetapi sebelum kegagalan ku menikah, Aku juga mendengar bahwa Sang
Puteri akan menikah, memang mungkin hati ini tengah diuji, rasanya
berdosa saja untuk kesekian kali memikirkan Calon Istri Orang. Dari
kejadian itulah semua perasaan ini hambar bisa dibilang mati rasa sakit
hati, untuk satu alasan yaitu orang yang sangat ku Cintai. Kepada mereka
bahwa aku menyayangi mereka. Semua sudah terlambat mereka sudah pergi
dan menikah dengan orang lain bahkan semuannya.
Sejak hari itu, rasanya aku sudah tidak memiliki hati lagi, semua hal ku
pikirkan dengan logika tidak ada perasaan bahkan aku pernah berjanji
kepada Alloh tidak akan pernah menangis lagi untuk alasan yang masih
bisa diatasi. Entah sampai kapan aku akan seperti ini rasanya sisa hidup
ini ku habiskan untuk memikirkan Sang Puteri, Istirahat sebenar lalu
aku mulai memikirkan dia lagi, apa seumur hidup ku akan terus memikirkan
Sang Puteri meski tidak bisa memiliki.
Tetapi percayalah satu hal, Rencana Alloh jauh lebih indah dan Ia tidak
akan menguji HambaNYA diluar batas kemampuannya itu JanjiNYA. Beberapa
tahun lamanya setidaknya 7 bulan setelah kabar itu, Aku mendengarkan
bahwa ternyata Sang Puteri juga gagal Menikah. Hati ini ingin sekali
bahagia ternyata ada harapan untuk ku kembali mengungkapkan perasaan
ini, dalam hati aku tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan agar bisa
mengkapkan perasaan ku, kali ini tidak akan ku biarkan kesempatan bagus
ini, tetapi untuk senang rasanya tidak pantas karena orang yang sangat
aku sayangi disakiti oleh Laki-Laki lain.
Dalam hati aku merasakan merahan "Jika Laki-Laki itu menyakiti Dia
yang sangat ku sayang aku tidak pernah akan Ikhlas karena disini aku
siap untuk membuat Dia bahagia Jika Laki-Laki itu tidak mampu
melakukannya, jangan pernah sakiti Dia ada banyak sekali orang yang
berharap diposisi bersama itu termasuk aku". Ingat waktu itu adalah
tanggal 8 Agustus 2014 tidak terasa aku melewat sebanyak sepuluh kali
hanya dilewati untuk memikirkan Sang Puteri lagi. Tetapi pada tanggal
yang sama itulah aku mulai menemukan kabar yang tidak mengenakan tentang
Sang Puteri, Tetapi hati ini tidak pernah percaya meski itu terjadi. Awal tahun 2015 aku mulai kembali mencari kabar Sang Puteri dan mencari kebenaran hal itu.
Tahukah apa kabar yang ku dengar tentang Sang Puteri "Bahwa dia yang Dulu Telah Meninggal Dunia".
Rasanya tidak ingin percaya sambil berkata dalam hati bahwa semua itu
tidak benar, hati ini menolak untuk semua berita tetangnya. Sampai pada
waktu tiba bulan 14 Juni 2015 aku mendapatkan kepastian bahwa dia yang
dulu memang sudah benar-benar pergi untuk selamanya. Padahal aku sangat
amat menyayangi dia.
Percaya atau tidak setiap hari dari tanggal 14 Juni 2015 sampai dengan 8
Agusutus 2015 tanpa sadar air mata itu menetes setiap pagi saat aku
bangun tidur. Seandanya dulu aku berani mengungkapkan isi hati ini pasti
tidak akan jadi seperti ini, Mungkin sudah menjadi takdir hidup ku
mencintai Sang Puteri yang dulu tanpa dicintai dia
sampai ia telah tiada lagi. Jika aku diberikan kesempatan untuk
mengulang waktu 2010 silam ingat saat itu kami sedang ujian nasional
sebenarnya aku memiliki kesempatan untuk mengungkapkan isi hati ini
kepada Sang Puteri.
Kami sempat jalan berdua menggunakan sepeda motor diatas motor ia
menyandarkan kepalanya bahu ku, tanpa disadari aku beranikan diri untuk
mencium pipinya, tetapi hanya sekali itu saja setela itu kami sempat
dekat mulai telponan, mengambil air, sholat berjamaan sama-sama dirumah
yang berdekatan tetapi alangkah bodohnya aku masih tidak berani
mengungkapkan isi hati ini dan menyimpannya menjadi sebuah penyesalan
yang tidak akan pernah dilupakan sampai kapan pun.
Tapi aku sudah terjebak dikondisi "Fren Zone" bahwa dimana ikatan persahabatan jauh lebih penting dan menyampingkan semua perasaan Cinta
atau sejenisnya, karena itu akan menjadi perusak sebuah hubungan
persahabatan, itu tidak diinginkan sebagai seorang sahabat yang takut
kecewa dan dikecewakan bagi ku Persahabatan jauh lebih penting dari
sedekar pacaran. Aku memilih dia menjadi sahabat ku karena persahabatan
tidak akan mudah putus, sedangkan pacaran sehari saja bisa seleksai
meski alasan tidak nyaman.
Tanggal 20 Januari 2014 aku mendengarkan kabar bahwa Sang Puteri yang
dulu telah pergi untuk selama-lamannya, bahkan selama 10 tahun lamanya
aku menyimpan rasa ini agar suatu saat nanti bisa mengungkapkan perasaan
meski aku tidak pengharapkan lebih. Kini menjadi sebuah penyesalan yang
sangat amat terdalam. Padahal aku merasa bahwa sekarang waktu yang
tepat untuk ku mengungkapkan semua perasaan ini.
Menurutku aku sudah pantas untuknya dengan membawa segenggap keseksesan
untuk bisa dinikmati bersama, meski aku dulu tidak pantas untuknya
sekarang aku merasa sangat pantas untuk bisa membahagiakannya tetapi hal
itu percuma karena dia sudah pergi "Kalau sejak dulu aku menggungkapkan perasaan ini kira-kira dia marah ngak ya" Jika Dia yang dulu masih hidup apakah dia akan menerima cinta ku, seandainnya aku ungkapkan perasaan ku Padanya sekarang.
Tuhan alangkah bodohnya aku, mengapa tidak dari dulu aku ungkapkan
perasaan itu meski dia sudah tahu sejak sebelum pergi tentang perasaan
dari tulisan ku, tetapi kami tidak pernah punya kesempatan untuk
bertemu. Sang Puteri yang dulu kini sudah pergi untuk selama-lamannya,
Mungkin ada benarnya bahwa cinta tidak harus memiliki dari dekat, cukup
dari jauh saja, bagi ku pernah Mencintai dan Menyayangi dia saja lebih
dari cukup meski tidak memiliki dan tidak akan pernah memiliki Cinta
Sang Puteri yang dulu. Semua memang tinggal kenangan yang terindah, yang
tersisa adalah penyesalan. Aku tetap menyayangi mu meski engaku telah
pergi selamannya terima kasih sudah mengizinkan ku untuk mencintai mu.
Masa lalu adalah masa lalu meski indah ia tetaplah sesuatu yang harus dilalui, begitu juga masa sekarang meski menyiksa harus bisa dilewati agar bisa menjadi Masa Lalu yang Indah, ada harapan baru dimasa depan karena Rencana Alloh akan lebih Indah, Dia Maha Mengetahui segalannya. Aku lebih bahagia jika dia diambil orang dari pada dia diambil Alloh. Jika diambil orang setidaknya masih bisa melihatnya dari kejauhan meski tidak bisa memiliki, tetapi jika diambil oleh Mu Ya Rob untuk sekedar melihatnya saja aku tidak bisa lagi. Setidaknya bahwa aku pernah menyimpan perasaan ini untuknya dan itu bagi ku lebih dari cukup, mungkin perasaan ini akan kubawa juga sampai aku Mati ketika aku juga pergi semoga kisah ini dapat memberikan Inspirasi dan pelajaran jangan sampai kesalahan bodoh seperti itu terjadi pada orang lain.
8 Agustus 2015 tepat pada hari ini saat aku menulis semua kisah ini,
sejak puluhan tahun lalu yang ku tahu hari ini adalah ulang tahunnya
padahal sebenarnya dia ulang tahun tanggal 03 Agustus. Tetapi aku ingin
mengingat hari ini saja yang menjadi ulang tahunnya, yang tersisa adalah
Sang Puteri yang sekarang, karena bagi ku yang dulu sudah pergi untuk
selamanya. Aku memiliki kesempatan untuk mencintai orang yang sama
dikondisi yang berbeda meski rasa itu tidak sebesar dulu tetapi aku
tidak ingin Alloh mengambil Dia lagi, cukup sekali saja.
Unsur intrinsik
Tema : Romantis
Tokoh
Protagonis : aku
Alur : Maju - Mundur
Sudut Pandang : Orang Pertama Pelaku Utama
Kesimpulan Novel :
Novel ini memberikan hal positif dan negatif, positif nya jangan mempermainkan cinta dengan cinta di bawah umur yang dimana umur yang seperti itu kita diwajibkan belajar terlebih dahulu.
negatif nya tokoh aku terlalu memendam perasaan terlalu lama, menurut psikologis. hal tersebut malah merusak jiwa secara pelan pelan.