Monday, January 9, 2017

ARSITEKTUR LINGKUNGAN : HUTAN KOTA


Hutan Kota Srengseng
Hasil gambar untuk hutan kota srengseng


Lokasi


lokasinya sangat mudah ditemukan. Jaraknya dari Jalan Raya Pos Pengumben tak sampai 1,5 km. Petunjuk arahnya pun jelas memandu kita hingga ke lokasi. Dari luar, penampakannya tidak seperti hutan. Lebih mirip kantor instansi atau sekolahan, lengkap dengan gapura dan tugu berbentuk dinding yang menyembul dari rimbunnya  pepohonan.



Fungsi

Hutan Kota Srengseng ditetapkan sebagai hutan kota lewat Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta nomor 202 tahun 1995. Dalam surat keputusan tersebut kawasan Hutan Kota Srengseng difungsikan sebagai daerah resapan air, pengawetan plasma nuftah, tempat wisata dan aktifitas masyarakat. Namun pembangunan kawasan sudah dimulai sejak tahun 1993. Bahkan, persiapannya seperti pembebasan tanah sudah dimulai sejak tahun 1986.



Tiket Masuk

Begitu memasuki gapura, kita akan dihadapkan pada portal sederhana seperti poskamling. Portal tersebut berfungsi sebagai loket tiket masuk. Tarif yang dipasang pengelola Hutan Kota Srengseng sangat terjangkau, untuk pejalan kaki Rp. 1000, bila membawa sepeda motor tambah biaya parkir Rp. 1000, sedangkan untuk kendaraan roda empat Rp. 2000.



Tempat Rekreasi Manusia                                     

Untuk merambah ke dalam hutan, tersedia beberapa jalur jalan setapak yang telah di pasangi conblock sekaligus juga sebagai jogging track. Jalan setapak tersebut mengarah ke beberapa objek di dalam kawasan hutan kota. Ada yang mengarah ke tepi danau, kawasan teater atau panggung terbuka, tempat panjat dinding, dan menelusuri rimbunnya pepohona



Tempat parkir masuk menjorok ke dalam kawasan, pelatarannya cukup luas. Bisa menampung ratusan sepeda motor dan puluhan mobil. Tak jauh dari tempat parkir, berjejer kios-kios penjaja makanan dan minuman. Di seberang kios, terdapat arena bermain anak-anak. Karena sudah masuk dalam kawasan, tempat ini sudah cukup teduh dinaungi rimbunnya pepohonan.

Pencagaran Flora dan Fauna.

Selain berfungsi sebagai penyangga tata air, Hutan Kota Srengseng juga merupakan tempat penyediaan keanekaragaman hayati. Dalam kawasan ini tumbuh 65 spesies pohon besar dari berbagai jenis dan tipe. Beberapa yang dominan terlihat diantaranya pohon-pohon akasia, ketapang, flamboyan dan jati. Di beberapa tempat juga terlihat pohon mahoni.



Disamping pepohonan, Hutan Kota Srengseng juga menjadi habitat berbagai satwa liar. Diantaranya jenis burung, tikus dan reptil seperti ular, biawak dan kadal. Burung yang kera ditemukan di kawasan ini adalah burung raja udang (Halyon Chloris) dan burung emprit (Longchura sp.)



Kesimpulan

Hutan kota srenseng merupakan ruang terbuka hijau yang difungsi utamakan sebagai daerah konservasi dan resapan air. Dimana disini terdapat tempat rekreasi manusia seperti jogging track, tempat bermain anak dan tempat bersantai. Lalu dari pada itu disini juga terdapat pencagaran Flora dan Fauna seperti pohon akasia, ketapang, flamboyan dan jati. Teradapat habitat satwa liar seperti jenis burung, tikus dan ular.  Dari kesimpulan tersebut sudah pasti daerah ini termasuk hutan kota.